Batu apung (pumice) adalah jenis batuan yang berwarna terang,
mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas,
dan biasanya disebut juga sebagai batuan gelas vulkanik silikat.
Batuan ini terbentuk dari magma asam oleh aksi letusan
gunung api yang mengeluarkan materialnya ke udara, kemudian
mengalami transportasi secara horizontal dan terakumulasi
sebagai batuan piroklastik.
Batu apung mempunyai sifat vesicular
yang tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak (berstruktur
selular) akibat ekspansi buih gas alam yang terkandung di
dalamnya, dan pada umumnya terdapat sebagai bahan lepas atau
fragmen-fragmen dalam breksi gunungapi. Sedangkan mineral-
mineral yang terdapat dalam batu apung adalah :
Feldspar
Kuarsa
Obsidian
Kristobalit
Tridimit
Proses pembentukan:
Pumice terjadi bila magma asam muncul ke permukaan dan bersentuhan dengan udara luas secara tiba-tiba. Buih gelas
alam dengan gas yang terkandung didalamnya mempunyai kesempatan untuk keluar dan magma membeku dengan tiba-
tiba. Pumice umumya terdapat sebagai fragmen yang terlemparkan pada saat gunung api dengan ukuran dari kerikil
sampai bongkah.
Pumice umumnya terdapat sebagai lelehan atau aliran permukaan, bahan lepas, atau fragmen dalam breksi gunung api.
Batu apung dapat pula dibuat dengan cara memanaskan obsidian, sehingga gasnya keluar. Pemanasan yang dilakukan
pada obsidian dari Krakatau, suhu yang diperlukan untuk megubah obsidian menjadi batu apung rata-rata 880oC. Berat
jenis obsidian yang semula 2,36 turun menjadi 0,416 sesudah perlakuan tersebut oleh sebab itu mengapung didalam
air.
Batu apung ini mempunyai sifat hydraulis. Pumice berwarna putih abu-abu, kekuningan sampai merah, tekstur vesikuler
dengan ukuran lubang yang bervariasi baik berhubungan satu sama lain atau tidak struktur skorious dengan lubang
yang terorientasi. Kadang-kadang lubang tersebut terisi oleh zeolit atau kalsit. Batuan ini tahan terhadap pembekuan
embun (frost), tidak begitu higroskopis (mengisap air).
Mempunyai sifat pengantar panas yang rendah. Kekuatan tekan
antara 30-20 kg/cm2. Komposisi utama mineral silikat amorf.
Jenis batuan lainnya yang memiliki struktur fisika dan asal terbentuknya sama dengan batu apung adalah pumicit,
volkanik cinter, dan scoria. Sedangkan mineral- mineral yang terdapat dalam batu apung adalah feldspar, kuarsa,
obsidian, kristobalit, dan tridimit.
mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas,
dan biasanya disebut juga sebagai batuan gelas vulkanik silikat.
Batuan ini terbentuk dari magma asam oleh aksi letusan
gunung api yang mengeluarkan materialnya ke udara, kemudian
mengalami transportasi secara horizontal dan terakumulasi
sebagai batuan piroklastik.
Batu apung mempunyai sifat vesicular
yang tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak (berstruktur
selular) akibat ekspansi buih gas alam yang terkandung di
dalamnya, dan pada umumnya terdapat sebagai bahan lepas atau
fragmen-fragmen dalam breksi gunungapi. Sedangkan mineral-
mineral yang terdapat dalam batu apung adalah :
Feldspar
Kuarsa
Obsidian
Kristobalit
Tridimit
Proses pembentukan:
Pumice terjadi bila magma asam muncul ke permukaan dan bersentuhan dengan udara luas secara tiba-tiba. Buih gelas
alam dengan gas yang terkandung didalamnya mempunyai kesempatan untuk keluar dan magma membeku dengan tiba-
tiba. Pumice umumya terdapat sebagai fragmen yang terlemparkan pada saat gunung api dengan ukuran dari kerikil
sampai bongkah.
Pumice umumnya terdapat sebagai lelehan atau aliran permukaan, bahan lepas, atau fragmen dalam breksi gunung api.
Batu apung dapat pula dibuat dengan cara memanaskan obsidian, sehingga gasnya keluar. Pemanasan yang dilakukan
pada obsidian dari Krakatau, suhu yang diperlukan untuk megubah obsidian menjadi batu apung rata-rata 880oC. Berat
jenis obsidian yang semula 2,36 turun menjadi 0,416 sesudah perlakuan tersebut oleh sebab itu mengapung didalam
air.
Batu apung ini mempunyai sifat hydraulis. Pumice berwarna putih abu-abu, kekuningan sampai merah, tekstur vesikuler
dengan ukuran lubang yang bervariasi baik berhubungan satu sama lain atau tidak struktur skorious dengan lubang
yang terorientasi. Kadang-kadang lubang tersebut terisi oleh zeolit atau kalsit. Batuan ini tahan terhadap pembekuan
embun (frost), tidak begitu higroskopis (mengisap air).
Mempunyai sifat pengantar panas yang rendah. Kekuatan tekan
antara 30-20 kg/cm2. Komposisi utama mineral silikat amorf.
Jenis batuan lainnya yang memiliki struktur fisika dan asal terbentuknya sama dengan batu apung adalah pumicit,
volkanik cinter, dan scoria. Sedangkan mineral- mineral yang terdapat dalam batu apung adalah feldspar, kuarsa,
obsidian, kristobalit, dan tridimit.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Geografi
yang berjudul batu apung (pumice stone). Anda boleh bookmark halaman ini dengan URL https://infotoyotapati.blogspot.com/2011/10/batu-apung-pumice-stone.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown -